Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia.
Definisi yang lebih lengkap, turisme adalah industri jasa. Mereka menangani jasa mulai dari transportasi, jasa keramahan, tempat tinggal, makanan, minuman, dan jasa bersangkutan lainnya seperti bank, asuransi, keamanan, dll. Dan juga menawarkan tempat istrihat, budaya, pelarian, petualangan, dan pengalaman baru dan berbeda lainnya.
Banyak negara, bergantung banyak dari industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai oleh Organisasi Non-Pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada orang non-lokal.
Menurut Soetomo (1994:25) yang di dasarkan pada ketentuan WATA (World Association of Travel Agent = Perhimpunan Agen Perjalanan Sedunia), wisata adalah perjalanan keliling selama lebih dari tiga hari, yang diselenggarakan oleh suatu kantor perjalanan di dalam kota dan acaranya antara lain melihat-lihat di berbagai tempat atau kota baik di dalam maupun di luar negeri.
Prof. K. Kraft (1942) mengemukakan batasan yang lebih bersifat tekhnis sebagai berikut : "Tourism is the totally of the relation shif and phenomena arising from the travel and stay of strangers (ortsfremde), provide the stay does not imply the esta blishment of a permanent resident".
maksudanya kepariwisataan adalah keseluruhan dari pada gejala-gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktifitas yang bersifat sementara itu.

Minggu, 22 Agustus 2010

Bentuk Perjalanan Wisata

Perjalanan wisata ini mempunyai bermacam-macam bentuk yang disesuaikan dengan obyek wisata yang ingin dicapai oleh penyusun produk berdasarkan pertimbangan orientasi kepada konsumen. Bentuk-bentuk perjalanan wisata tersebut memberi gambaran yang khas sesuai dengan bentuknya.

Beberapa bentuk perjalanan wisata ini dapat dilihat dari uraian berikut ini : 

A. Bentuk perjalanan wisata berdasarkan waktu ini ada 3 macam, yaitu sebagai berikut :

1.  Tour Setengah Hari
  Untuk  tour  setengah  hari  ini  ditempuh  dalam waktu  3  –  5  jam. Yang  termasuk dalam kelompok tour ini adalah :
a.  Tour Pagi Hari (Morning Tour) 
 Tour  ini  dilaksanakan  pada  pagi  hari  yang  dimulai  setelah makan  pagi  dan berakhir sebelum makan siang. Obyek wisata yang dikunjungi adalah obyek wisata  yang mempunyai  kegiatan  pada  pagi  hari. Misalnya  Jakarta Morning Tour mengunjungi Museum Nasional dan pelabuhan Sunda Kelapa.

b.  Tour Siang Hari (Afternoon tour)
Tour ini dilaksanakan pada siang hari yang dimulai setelah makan siang dan berakhir sebelum senja. Obyek Wisata yang dikunjungi adalah obyek wisata yang mempunyai  kegiatan pada  siang  hari. Misalnya  Jakarta Afternoon  tour mengunjungi TMII dan Keong Mas dengan Teater IMEX nya 
c.  Tour Senja Hari (evening Tour)
  Tour  ini  dilaksanakan  pada  senja  hari  dengan  obyek  kunjungan  daya  tarik keremangan senja  (siluet) dan gemerlapnya  lampu-lampu kota. Tour  ini bisa atau dapat berakhir dengan makan malam, misalnya Palembang evening tour, perjalanan berkeliling kota melihat matahari  terbenam dari  jembatan Ampera dilanjutkan dengan bersampan di sungai Musi menikmati gemerlapnya lampu kota Palembang dan Pabrik Pusri.

d.  Tour Malam Hari (Night Tour) 
Tour  ini dilaksanakan pada malam hari, setelah atau  termasuk waktu makan malam dan berakhir di tempat kegiatan kehidupan malam (night life). Ada juga yang menyebut  tour malam hari ini dengan sebutan After dark  tour. Misalnya Yogyakarta Nite  tour, perjalanan dimulai setelah malam    tiba, makan malam lesehan di Malioboro dan berakhir di Karaoke Club. Spesifikasi    tour  ini  tidak berakhir  di  hotel,  tetapi  para  peserta  bebas  untuk  menentukan  waktu berakhirnya tour tersebut dan pulang sendiri-sendiri. 
2. Tour Lebih dari /setengah hari  
Lama perjalanan tour ini antara 6-7 jam termasuk waktu makan siang, biasanya tour ini dilakukan setelah makan pagi. Obyek wisata yang dikunjugi adalah obyek wisata yang  mempunyai  kegiatan  pada  pagi  hari  dan  siang  hari.  Misalnya,  Bandung Tangkuban  Perahu  –Ciater  tour,  perjalanan  yang  diadakan  umpamanya mengunjungi  Kawah  Tangkuban  Perahu  berikut  Sumber  air  panas  ciater  dengan makan siang di Grand Hotel Lembang.

3. Tour Satu Hari (One day/full day tour) 
Lama perjalanan tour ini sekitar 8-10 jam, termasuk waktu untuk makan siang. Pada umumnya  tour  ini  dilaksanakan  setelah  makan  pagi  dan  berakhir  sebelum  hari gelap. Obyek  wisata  yang  dikunjungi  adalah  obyek  wisata  dengan  kegiatan  yang dapat  dilihat  pada  pagi  dan  siang  hari.  Misalnya  Yogyakarta  Full  day  Tour mengunjungi Museum  Sono Budoyo, Keraton Yogyakarta dan dilanjutkan ke candi borobudur atau mendut, serta makan siang di Restoran Dagi Borobudur.

B. Bentuk Perjalanan Wisata berdasarkan Jumlah Peserta
Bentuk perjalanan wisata berdasarkan  jumlah peserta  ini ada  tiga macam sebagai berikut :

1.  Tour Perorangan (Individual Tour)
Jumlah  peserta  tour  tidak  menjadi  ukuran  tetapi  cirri  utamanya  adalah  tidak adanya  pimpinan  rombongan  di  antara  peserta,  misalnya  Simon  &  Party  Bali Tour.

2. Tour Rombongan (Group Tour)
Pada bentuk tour ini sebenarnya tidak ada batasan yang pasti untuk menentukan kapan  sekumpulan  wisatawan  itu  dinyatakan  rombongan,  akan  tetapi  karena perusahaan penerbangan menetapkan 15 orang sebagai  rombongan  (orang ke 16 bebas pembayaran), maka banyak tour operator mengambil 15 orang peserta tour sebagai batas  rombongan  itu. Ciri utama dari  tour rombongan  ini adalah di dalam  kelompok  tersebut terdapat  seorang  atau  lebih  pimpinan  rombongan perjalanan wisata (tour leader). Misalnya, Holland International Group Java Tour. 

3. Tour Massa (Mass Tour)
Bila  tour  rombongan  berkembang  menjadi  rombongan  dengan  peserta  yang banyak  sekali  maka  terbentuklah  tour  masa.  Hal  ini  timbul  oleh  adanya perkembangan dari tour dengan kapal pesiar (cruise adventure tour) yang jumlah pesertanya  banyak  sekali.  Selain  dari  itu  dengan  adanya  perkembangan  alat
angkutan  udara  yang  berbadan  lebar,  yang  dapat  mengangkut  penumpang sampai  lebih  kurang  554  penumpang,  umpamanya  pesawat B.  747. Mengenai berapa  jumlah  yang  disebut  sebagai  ukuran  masa  ini  tidak  ditentukan,  tetapi sebetulnya yang penting adalah bagaimana pengurusannya karena menyangkut jumlah  peserta  yang  banyak  sekali.  Misalnya  Prinsendam  Cruise  Surabaya Yogyakarta Overland Tour.

Ada beberapa sifat yang dapat membedakan ketiga jenis perjalanan berdasarkan jumlah peserta yaitu sebagai berikut :

a.  Ukuran kepuasan 
Tentang kepuasan wisatawan  yang  dirasakan  paling  tinggi  adalah  pada individual  tour,  sedangkan  pada  group  dan  mass  tour  dirasakan  kurang memuaskan.

b.  Ukuran Harga
Tentang  ukuran  harga,  individual  tour mempunyai  harga  yang  paling mahal bila  dibandingkan  dengan  harga  group  tour.  Sedangkan  harga  group  tour lebih mahal dari  mass tour. Namun harga individual tour masih dibawah dari harga  cruise  adventure  tour.  Hal  ini  disebabkan  karena  pelayanan  yang diberikan kepada peserta cruise adventure itu sangat mewah.

c.  Ukuran kepastian pengurusan
Kepastian  pengurusan  untuk  mass  tour  merupakan  pengurusan  yang berkepastian  tinggi,  persiapannya  memakan  waktu  yang  lama  dan memerlukan  ketelitian  yang  tinggi.  Yang  dimaksud  dengan  kepastian  itu adalah  kepastian  memperoleh  fasilitas  perjalanan.  Mengenai  kepastian pengurusan  group,  tidak  memakan  waktu  yang  lama  sebagaimana  halnya pengurusan mass  tour. Pada  individual  tour kepstian kepengurusannya  tetap mempunyai  syarat  yang  harus  dipenuhi,  akan  tetapi  mengenai  waktu  dan kebutuhan mencari  fasilitas  tidak  sesulit  seperti  pada mass  tour  dan  group tour. 


C. Bentuk Perjalanan wisata berdasarkan Wilayah
Bentuk perjalanan wisata berdasarkan wilayah sebenarnya hanya mengenai wilayah dalam negeri dan wilayah di luar negeri sebagai tempat berlangsungnya perjalanan wisata  itu  berlangsung,  akan  tetapi  dikaitkan  dengan  jenis  wisatawannya,  jenis perjalanan wisata nya sebagai berikut :
1.  Domestic Tour
2.  Inbound Tour
3.  Outbound tour / overseas tour 
 
D.   Bentuk Perjalanan Wisata Berdasarkan Tujuan
Wisatawan mengadakan perjalanan wisata selain mempunyai  tujuan untuk berlibur, juga mempunyai tujuan-tujuan lainnya, antara lain sebagai berikut :

1. Bentuk Perjalanan Wisata Berdasarkan Tujuan Bisnis
Orang mengadakan perjalanan wisata selain untuk  tujuan berlibur,  juga bertujuan untuk  bisnis.  Perjalanan  wisata  yang  termasuk  dalam  kelompok  tersebut  di  atas adalah sebagai berikut :

a. Trade Fair Tour / Expo Tour
Acara perjalanannya mengunjungi kegiatan pameran dagang yang ada kaitannya dengan  kegiatan  dengan  kegiatan  usaha  dari  wisatawan.  Diharapkan  setelah mengikuti  tour  usaha  dagangnya  akan  lebih meningkat. Kunjungan  kepada  fair itu dimanfaatkan sebagai ajang promosi atau penjualan. 

b. Incentive Tour
Perjalanan  wisata  yang  diadakan  oleh  perusahaan  bagi  para  karyawannya sebagai insentif untuk meningkatkan produktivitas kerja para karyawan agar hasi l produksi dapat ditingkatkan. Misalnya para karyawan pabrik gula setelah selesai menggiling tebu mengadakan tour atas biaya perusahaan. 
Hal  ini  dilaksanakan  dengan  harapan  setelah  tour  para  karyawan  mampu meningkatkan  produksi.  Dengan  adanya  perjalanan  wisata  seperti  itu  para karyawan  akan  mempunyai  perasaan  senang  atau  bahagia  bekerja  pada perusahaan  tadi.  Mereka  tanpa  mengeluarkan  biaya  sendiri  dapat  menikmati suatu  perjalanan.  Sebenarnya  karyawan  sendiri  kurang  mempunyai  motivasi untuk  mengadakan  perjalanannya,  motivasinya  lebih  besar  dari  perusahaan  tersebut.  Dalam  hal  ini,  perusahaan  mengharapkan  adanya  dampak  yaitu meningkatnya produksi. 

c.  Familirization tour
Perjalanan  khusus  bagi  para  tour  operator  atau  perusahaan  perjalanan  yang dirancang  untuk  lebih  mengenal  berbagai  tujuan  wisata  beserta  fasilitas  yang tersedia  yang merupakan  produk  terbaru  dari  tour  operator  setempat,  dengan harapan agar produk tersebut dapat dibeli atau dipromosikan kepada wisatawan di negara peserta tour.

2. Bentuk perjalanan wisata berdasarkan tujuan kesehatan
Perjalanan  wisata  dengan  tujuan  kesehatan  dampaknya  dapat  diperoleh  setelah mengadakan perjalanan, yaitu kesehatan bagi para peserta  tour. Misalnya,  tradisi orang  Inggris  mencari  pantai  atau  orang  eropa  belahan  utara  mencari  panas  di Mediterania. Contoh lain, orang Jakarta jalan-jalan ke Puncak yang berudara sejuk, semuanya  mempunyai  harapan  akan  berdampak  yang  baik  bagi  kesehatan mereka.  Banyak  orang  mengadakan  perjalanan  untuk  berendam    di  sumber  air panas alam untuk tujuan kesehatan, karena selain air yang bersuhu panas juga air tersebut mengandung unsur yang sangat baik bagi kesehatan

3. Bentuk perjalanan wisata berdasarkan tujuan olahraga
Ada dua bentuk perjalanan wisata dengan tujuan olah raga, yaitu :
a. Menjadi pemain olah raga
b.  Menjadi penonton olahraga
 
Kegiatan  perjalanan  dengan  tujuan  olahraga  merupakanaktivitas  tour  yang  ramai pada  saat  ini,  terutama  pada  saat  puncak  event  olahraga  yang  berskala internasional.  Para  peminat  olahraga  berbondong-bondong  menyaksikan  idola mereka bertanding.
 
4. Bentuk perjalanan wisata berdasarkan tujuan Pendidikan
Belajar merupakan motif yang cukup tinggi bagi kebanyakan orang untuk melakukan perjalanan. Banyak perjalanan yang dirancang oleh perusahaan perjalanan dengan mengaitkan  masalah  pendidikan  untuk  meningkatkan  kemampuan  peserta  tour dalam bidang  tertentu. Di  Indonesia pada saat sekarang  ini, bentuk perjalan wisata ini  banyak  sekali  ditawarkan. Misalnya  perjalanan  ke  Inggris  untuk  belajar  bahasa inggris di Oxford, perjalanan ke Hongkong untuk belajar masakan cina, perjalanan ke Jepang untuk belajar Origami (seni melipat kertas) , dan lain-lain.

5. Bentuk Perjalanan wisata berdasarkan tujuan Ziarah
Wisata  ziarah  atau  pilgrimage  tour  ini  tujuannya  berkaitan  dengan  agama  tertentu dari  para  peserta.  Bentuk  perjalanan  ini  merupakan  perjalanan  yang  mempunyai motovasi yang tinggi. Spesifikasi dari tour ini adalah kepasrahan dari peserta selama mengikuti  perjalanan  bila  perlu  fasilitas  tidak  menjadi  masalah  karena  tujuan pokoknya  adalah mencapai  sesuatu menurut  keyakinan  agama  atau  kepercayaan mereka.
 
E.  Bentuk Perjalanan Wisata Berdasarkan Penyiapan
Yang menjadi  ukuran  dari  bentuk  perjalanan  kelompok  ini  adalah  dasar  penyiapan dari bentuk perjalanan yang akan dihasilkan. Terdapat  tiga bentuk dalam kelompok ini yaitu sebagai berikut :
  1. Tour yang telah disiapkan dan tour yang disiapkan atas permintaan (Ready Made tour dan Tailor Made tour)
  2. Tour yang disiapkan secara Reguler dan tour yang disiapkan secara tidak reguler (Reguler dan Irregular tour)
  3. Tour yang disiapkan secara paket dan tour yang disiapkan secara bebas (Package dan Independent tour)
 F.  Bentuk Perjalanan berdasarkan Kelas
Seperti  diketahui  bahwa  tour  sebagai  produk  ditentukan  oleh  factor  profil wisatawan  sebagai  konsumen,  baik  lamanya  fasilitas  yang  digunakan  sebagai komponen perjalanan amaupun kemampuan biaya yang tersedia.

Berdasarkan  pertimbangan  hal  tersebut  diatas,  ada  beberapa  kelas  tour,  yaitu
sebagai berikut :
  1. Kelas Deluxe
  2. Kelas Standar
  3. Kelas Ekonomi
  4. Kelas budget 
 
 G. Bentuk Perjalanan Wisata Berdasarkan Minat Wisatawan
Wisatawan  sebagai  peserta  perjalanan  merupakan  kelompok  manusia  yang mempunyai minat yang berbeda sesuai dengan kegemaran, profesi, pengetahuan yang  dimiliki.  Tour  dapat  disiapkan  sesuai  dengan  kelompok  wisatawan  yang mempunyai minat  yang  sama. Bagi  kelompok wisatawan  ini  yang menjadi  tujuan adalah  tercapainya  minat  yang  diingini  wisatawan,  jadi  hal  fasilitas  bukan persyaratan pokok. Bentuk perjalanan wisata ini disebut tour minat khusus.

Aktivitas Usaha Pokok Biro Perjalanan Wisata

Pelayanan yang diberikan perusahaan perjalanan pada umumnya digolongkan atas :

  1. Pelayanan menuju tempat tujuan
  2. Pelayanan di tempat tujuan
Terdapat golongan aktivitas usaha pokok, dalam arti hampir semua perusahaan perjalanan harus mempunyai usaha pokok ini. Bentuk aktivitas usaha pokok ini terdiri atas : 

1.  Informasi Perjalanan 

Perusahaan perjalanan harus mampu menyiaapkan pelayanan  informasi yang menyangkut  keperluan  mencapai  tujuan  perjalanan  dan  informasi  yang menyangkut  daerah  tujuan  perjalanan.  Informasi  perjalanan  yang  baik hendaknya dapat memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a.  Bentuk informasi harus konvergen (memusat)
b.  Informasi merupakan langkah awal dari pemesanan
c.  Isi informasi harus tepat/benar, lengkap dan masih berlaku  

Hal-hal berikut ini merupakan pertanyaan-pertanyaan yang sering disampaikan kepada perusahaan perjalanan, menyangkut informasi tentang :
a.  Jenis angkutan : darat, laut dan udara
b.  Harga/biaya/tariff yang menyangkut fasilitas perjalanan termasuk cara-cara perhitungannya
c.  Jadwal (time table/schedule)
d.  Peraturan yang menyangkut dokumen perjalanan
e.  Karantina dan kesehatan
f.  Iklim dan cuaca
g.  Mata uang
h.  Akomodasi dan restoran
i.  Sightseeing, excursion dan paket tour
j.  Entertainment
k.  Program dan ruter perjalanan 

Dari permintaan tersebut diatas dapat dikatakan seorang informan perusahaan perjalanan  selain  harus  professional  dibidangnya,  dia  perlu  juga memperhatikan faktor-faktorsebagai salesman, karena pemberian informasi ini sebagai awal dari langkah penjualan.

2.  Memberikan saran Program Perjalanan 
Perusahaan  perjalanan memberikan  saran  kepada  orang  yang mengadakan perjalanan  tentang  acara/program  perjalanan  atau  tout  itinerary,  apakah mengenai  perjalanan  biasa  ataupun  perjalanan  wisata  dengan  gambaran tentang  fasilitas  wisata,  tempat  tujuan  serta  hal-hal  lainnya  yang  diperlukan oleh pejalan atau traveler.

3.  Menjual Tiket 
Tiket  diartikan  sebagai  suatu  dokumen  perjalanan  tertulis  atau  tercetak  yang menyatakan  bahwa  orang  yang  namanya  tertera  dalam  dokumen  tersebut berhak untuk menerima  pelayanan  perjalanan  yang  sesuai dengan  apa  yang tertulis dalam dokumen tersebut.
Menjual  tiket  dapat  berbentuk  penjualan  tiket  berjadwal  atau  penjualan  tiket borongan(Booking Group).  Jenis-jenis  tiket  yang  dijual  oleh  perusahaan  perjalanan  adalah sebagai berikut : 

1. Tiket Penumpang / Tiket Transportasi
a. Tiket Perusahaan Penerbangan
- Internasional
- Nasional
- Regional
- charter
b. Tiket Kapal Laut
- Tiket Kapal Penumpang
- Tiket Kapal Pesiar (cruise Ship)
c. Tiket Kereta Api
d. Bus/Mini bus, Taxi charter
- Tiket transfer service
  >Terminal service
  >Intercity Service
- Tiket Tour 

2. Tiket Non Penumpang a.  Tiket kegiatan olehraga
b.  Tiket pertunjukan kesenian
c.  Tiket produk perusahaan perjalanan lain

4.  Mengurus Akomodasi 
Akomodasi  merupakan  usaha  yang  perlu dipertimbangkan  karena  permintaan  yang  tinggi  dan keuntungan  yang  besar.  Sebagai  perantara perusahaan  perjalanan  hanya  meneruskan pemesanan  dan  pembayaran  konsumen  kepada perusahaan jasa akomodasi.
Sering orang menyebut usaha pengurusan akomodasi sebagai usaha pemesanan kamar hotel, karena dilihat bahwa langkah awal dari usaha ini adalah melakukan kegiatan reservasi.
Untuk  keperluan  usaha  pengurusan  akomodasi  ini  perusahaan  perjalanan mengeluarkan  travel  voucher  / hotel  voucher. Oleh  karena  itu  ada  juga  yang menyebut  kegiatan  usaha  ini  sebagai  kegiatan  usaha  penjualan  travel voucher/hotel voucher.
Travel  voucher  /  hotel  voucher merupakan  suatu  dokumen  yang  dikeluarkan oleh perusahaan perjalanan yang menyatakan permintaan kepada hotel untuk menyiapkan  pelayanan  sesuai  dengan  apa  yang  tercantum  dalam  dokumen tersebut kepada pemegang voucher. 
Proses  pembuatan  voucher  ini  dimulai  dengan  adanya  kesepakatan  terlebih dahulu antara hotel dengan perusahaan perjalanan. Konsumen merasa senang mengurus masalah akomodasi kepada perusahaan perjalanan karena :

  1. Memperoleh  kemudahan  untuk  mendapatkan  akomodasi,  meskipun  pada musim ramai (high Season)
  2. Memperoleh  harga  yang  jauh  lebih  murah  dari  pada  mengurus  secara langsung oleh konsumen sendiri. 

5.  Pengurusan Perjalanan Wisata ( Leisure )
Pada  saat  sekarang  ini  kegiatan  usaha pengurusan  perjalanan  wisata  merupakan kegiatan  yang memberikan  keuntungan  yang cukup  besar,  beberapa  perusahaan perjalanan  malah  membuat  kegiatan  ini sebagai  kegiatan  utama  perusahaan  perjalanan mereka. 

Termasuk  dalam  kegiatan  usaha  ini  adalah upaya perusahaan perjalanan membuat:
  1. Ready Made Tour yaitu  tour yang sudah dipersiapkan oleh perusahaan perjalanan  dan  ditawarkan  sebagai  produk  jadi  mereka  kepada  calon konsumen.
  2. Tailor  Made  tour  yaitu  tour  yang  dibuat  berdasarkan  permintaan  khusus wisatawan. 
Tour bagi wisatawan domestik sangat potensial dan belum digarap dengan baik oleh  perusahaan  perjalanan  karena  banyak  kendala  yang  timbul  dalam penanganan nya.

Klasifikasi Perusahaan Perjalanan

Bentuk kelas/klasifikasi perusahaan perjalanan berinduk kepada  fungsi  dari  perusahaan  perjalanan  itu  sendiri.

Adapun fungsi perusahaan perjalanan itu adalah :

1.  Organizer, yang terdiri dari :
a.  wholesaler
b.  Retail Tour Operator

2.  Intermediary, terdiri dari kelas :
a.  Mediator
b.  Representatif

    Atau intermediary ini  dalam perusahaan penerbangan disebut dengan istilah :
a.  General Sales Agent (GSA)
b.  Sales Agent (SA)
c.  Sub Agent

Menurut  luasnya  usaha  perusahaan  perjalanan,  maka  perusahaan  perjalanan dapat di bagi ke dalam :

  1. Perusahaan  perjalanan  yang  berdiri  sendiri,  dengan  demikian  berarti perusahaan ini tidak mempunyai kantor cabang. 
  2. Perusahaan  perjalanan  dengan  kantor  cabang,  yang  terdiri  dari  kantor  pusat dan beberapa kantor cabang
Kantor  cabang merupakan  unit  yang  letaknya  terpisah dari Kantor  pusat. Tujuanpendirian kantor cabang adalah untuk memperluas  jangkauan usaha dan aktivitas usaha.  Kantor  cabang  merupakan  perluasan usaha  dari  kantor  pusat  dan  tidak merupakan  perusahaan  yang  berbeda,  karenanya  kantor    cabang  mempunyai nama yang sama dengan kantor pusatnya.
Untuk mendirikan kantor cabang perusahaan perjalanan, izin usaha pariwisatanya cukup  dimiliki  oleh  kantor  pusat  saja.  Untuk  kantor  cabang  sendiri  tidak  perlu mengajukan izin tersendiri. Menurut  jangkauan  usaha  penjualan,  ada  perusahaan  perjalanan  baik  organizer ataupun  intermediary  yang mendirikan   Kantor Penjualan  (Sales Office),  selain penjualan di kantor sendiri.

Tujuan pendirian Kantor penjualan ini adalah untuk memperluas  jangkauan usaha penjualan dari produk perusahaan perjalanan. Tempat kantor penjualan  ini dapat didirikan  untuk  kepentingan  usaha  perusahaan  perjalanan  yang  berdiri  sendiri ataupun untuk kantor cabang, tetapi persyaratannya harus berada dalam kota yang sama.

Sejarah Perusahaan Perjalanan

Perusahaan  perjalanan  merupakan  suatu  badan  usaha  yang umurnya  termasuk  baru,  bila  dibandingkan  dengan  usaha industri perjalanan lainnya, misalnya industri akomodasi (hotel).

Sejarah  mencatat  bahwa  seorang  yang berkebngsaan  inggris  bernama  Thomas  Cook pada  tanggal 5 Juli 1841 mengadakan  tour untuk pertama kalinya. Dia mengurus suatu excursion untuk 570 orang dari kota Leicester ke  kota  Loughborough.  Tour  ini  diberinya  nama  “a  round  trip excursion”.  Dari  usahanya  itu  dia  mendapatkan  5%  komisi  dari Perusahaan  Midland  Countries  Railway  Company.  Pada  tahun  1851  dia mengadakan  paket  kapal  laut  dengan  akomodasi  untuk  mengunjungi  “World Exhibition” yang diadakan di Perancis dengan  jumlah peserta sebanyak 150.000 orang. Semua  kegiatan  yang  dilakukan  oleh  Thomas Cook  ini  dianggap  sebagai awal dari kegiatan usaha di bidang Travel Agency.

Di  Indonesia, perusahaan perjalanan yang pertama kali didirikan oleh Pemerintah Hindia  Belanda  pada  tahun  1926  di  Jakarta  bernama  Lissone  Lindeman (LISLIND).  Kemudian  pada  tahun  1936 LISLIND  ini  diubah  namanya  menjadi Nederland Indische Touristen Bureau (NITOUR).

Setelah  perang  dunia  ke  dua,  terutama  setelah  tahun  1950  dan  setelah Garuda Indonesia  lahir, perkembangan  perusahaan  perjalanan  di  Indonesia mulai  pesat. Tidak hanya untuk tujuan wisata tetapi juga untuk melayani client perjalanan biasa seperti penjualan tiket, pengurusan dokumen perjalanan dan lain-lain.

Setelah  Orde  Baru  dengan  keluarnya  Inpres  No.  9  th.  1969,  perkembangan perusahaan  perjalanan  di  Indonesia  sangat  pesat,  baik  sebagai  agen  perjalanan ataupun sebagai Biro Perjalanan Wisata. 

Pengembangan  perusahaan  perjalanan  ini    sebenarnya  akibat  dampak  dari perkembangan  transportasi udara dengan mesin  jet setelah perang dunia ke dua. Dengan tumbuhnya abad jet ini terjadilah suatu perkembangan yang sangat pesat dalam industri perjalanan. Kemajuan ini juga ditunjang oleh peningkatan kemajuan ekonomi  di  beberapa  negara  yang  memajukan  perdagangan  dan  industri  serta dukungan dan revolusi komunikasi yang menyebarkan informasi ke pelosok dunia dengan  cepat.  Akibatnya  dunia  terasa  kecil  dan  mudak  untuk  di  jangkau  dari manapun.
 

Pengertian Perjalanan Wisata

Perjalanan wisata atau  lazim disebut  tour  tatap merupakan suatu perjalanan yang memiliki ciri-ciri suatu perjalanan, tetapi perjalanan wisata mempunyai ciri-ciri khas yang memperlihatkan warna kegiatan wisata. Pengertian perjalanan wisata dapat didefinisikan dari dua sudut pandang, yaitu sebagai berikut : 
  1. Tour sebagai suatu Produk adalah suatu rencana perjalanan menuju satu atau beberapa tempat persinggahan dan kembali ke tempat asal dengan merangkai beberapa komponen perjalanan yang diperlukan dalam perjalanan tersebut.
  2. Tour  sebagai  suatu  perjalanan  adalah  suatu  kegiatan  perjalanan  yang memunyai  cirri-ciri  tersendiri  yang  memberikan  warna  wisata  yang  bersifat santai,  gembira,  dan  untuk  bersenang-senang. Hal  inilah  yang membedakan dengan perjalanan lainnya.

Undang-undang RI No. 9  th. 1990  tentang Kepariwisataan memberikan beberapa
pengertian yang dapat membantu memperjelas istilah perjalanan wisata. Di dalam
UU  ini  pada Bab.I  pasal  1  terdapat  beberapa  pengertian  tentang  segala  sesuatu
yang berhubungan dengan perjalanan wisata, yaitu sebagai berikut; 
  1. Wisata adalah perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara  sukarela  serta  bersifat  sementara  untuk  menikmati  obyek  dan  daya tarik wisata. 
  2. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata 
  3. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan  obyek dan  daya  tarik wisata  serta  usaha-usaha  yang  terkait  di bidang tersebut. 
  4. Kepariwisataan  adalah  segala  sesuatu  yang  berhubungan  dengan penyelenggaraan pariwisata  
Memperhatikan  uraian  UU  tersebut  dapat  dilihat  dengan  jelas  perbedaan  antara perjalanan  biasa (travel)  dengan  perjalanan  wisata  (tour).  Perbedaan  tersebut terletak pada kunjungan di obyek wisata dan daya tarik wisata. Secara umum ciri utama dari suatu perjalanan adalah sebagai berikut : 
  1. perjalanannya merupakan suatu perjalanan keliling dan kembali ke tempat asal 
  2. perjalanannya diadakan dalam keadaan santai 
  3. mempunyai tujuan untuk memberikan kepuasan kepada peserta perjalanan  
  4. perjalanannya dirangkai dari beberapa komponen perjalanan yang diperlukan dalam pencapaian tujuan dari perjalanan 
  5. perjalanannya dilengkapi dengan mengunjungi obyek/atraksi wisata 
  6. perjalanannya  tidak  mempunyai  tujuan  untuk  mencari  nafkah  bagi  peserta perjalanan 
  7. belanja orang yang mengadakan perjalanan berasal dari uang yang diperoleh di tempat asal peserta perjalanan 
  8. peserta perjalanan tinggal untuk sementara ditempat tujuan perjalanan 
  9. perjalanannya dilaksanakan dalam waktu yang ditentukan
Dalam bisnis perjalanan dikenal bebarapa istilah yang mempunyai arti yang sama dengan tour yaitu: 
  1. Sightseeing yaitu perjalanan keliling yang dilakukan secara singkat (3-4 jam) 
  2. Excursion yaitu perjalanan yang dilaksanakan kurang dari 24 jam 
  3. Paket wisata  yaitu  perjalanan  yang  dilaksanakan  lebih  dari  24  jam  sehingga peserta perjalanan memerlukan jasa akomodasi.

Perjalanan wisata yang dilakukan oleh wisatawan di pengaruhi oleh motivasi, profil wisatawan dan kebutuhan wisatawan akan perjalanan wisata.

Motivasi wisatawan dalam melakukan perjalanan biasanya di latar belakangi oleh :
1.  Motivasi fisik
2.  Motivasi  budaya
3.  Motivasi interpersonal
4.  Motivasi status dan prestige

Profil wisatawan yang mempengaruhi dalam pilihan perjalanan wisata adalah:
1.  Fisik/kuantitatif  : demografi, ekonomi, sosial
2.  Phsycographic :
a.  Confident atau devident b.  Berkumpul atau menyendiri
c.  Tegang atau relaks
d.  Petualangan atau tidak petualangan
3.  Sikap atau pandangan
4.  consistency lawan complexity

Pariwisata

Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia.
Definisi yang lebih lengkap, turisme adalah industri jasa. Mereka menangani jasa mulai dari transportasi, jasa keramahan, tempat tinggal, makanan, minuman, dan jasa bersangkutan lainnya seperti bank, asuransi, keamanan, dll. Dan juga menawarkan tempat istrihat, budaya, pelarian, petualangan, dan pengalaman baru dan berbeda lainnya.
Banyak negara, bergantung banyak dari industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai oleh Organisasi Non-Pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada orang non-lokal.
Menurut Soetomo (1994:25) yang di dasarkan pada ketentuan WATA (World Association of Travel Agent = Perhimpunan Agen Perjalanan Sedunia), wisata adalah perjalanan keliling selama lebih dari tiga hari, yang diselenggarakan oleh suatu kantor perjalanan di dalam kota dan acaranya antara lain melihat-lihat di berbagai tempat atau kota baik di dalam maupun di luar negeri.
Prof. K. Kraft (1942) mengemukakan batasan yang lebih bersifat tekhnis sebagai berikut : "Tourism is the totally of the relation shif and phenomena arising from the travel and stay of strangers (ortsfremde), provide the stay does not imply the esta blishment of a permanent resident".
maksudanya kepariwisataan adalah keseluruhan dari pada gejala-gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktifitas yang bersifat sementara itu.